Sunday, February 20, 2011

Pencuri Impian

Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat
menonjol dibanding dengan rekan-2nya, sehingga dia seringkali menjadi juara di
berbagai perlombaan yang diadakan. Dia berpikir, dengan apa yang dimilikinya saat ini,
suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan
dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang
memberi tepuk tangan kepadanya.
Suatu hari, dikotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari luar negeri.
Pakar ini sangatlah hebat, dan dari tangan dinginnya telah banyak dilahirkan penaripenari
kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya
di depan sang pakar tersebut, bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi
muridnya.
Akhirnya kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar di
belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda bertanya "Pak, saya
ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda punya waktu sejenak, untuk
menilai saya menari ? Saya ingin tahu pendapat anda tentang tarian saya". "Oke,
menarilah di depan saya selama 10 menit", jawab sang pakar.
Belum lagi 10 menit berlalu, sang pakar berdiri dari kursinya, lalu berlalu meninggalkan
si gadis muda begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Betapa hancur si gadis
muda melihat sikap sang pakar. Si gadis langsung berlari keluar. Pulang kerumah, dia
langsung menangis tersedu-sedu. Dia menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ternyata
tarian yang selama ini dia bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan sang
pakar. Kemudian dia ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan ke dalam gudang. Sejak
saat itu, dia bersumpah tidak pernah akan lagi menari.
Puluhan tahun berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dengan tiga orang anak.
Suaminya telah meninggal. Dan untuk menghidupi keluarganya, dia bekerja menjadi
pelayan dari sebuah toko di sudut jalan.
Suatu hari, ada sebuah pagelaran tari yang diadakan di kota itu. Nampak sang pakar
berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang pakar nampak tua,
dengan rambutnya yang sudah putih. Si ibu muda dengan tiga anaknya juga datang ke
pagelaran tari tersebut. Seusai acara, ibu ini membawa ketiga anaknya ke belakang
panggung, mencari sang pakar, dan memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar.
Sang pakar masih mengenali ibu muda ini, dan kemudian mereka bercerita secara akrab.
Si ibu bertanya ", Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Ini tentang
penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda bertahun-tahun yang silam. Sebegitu
jelekkah penampilan saya saat itu, sehingga anda langsung pergi meninggalkan saya
begitu saja, tanpa mengatakan sepatah katapun ?".
"Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus terang, saya belum pernah melihat tarian seindah
yang kamu lakukan waktu itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Saya
tidak mengerti mengapa kamu tiba-2 berhenti dari dunia tari", jawab sang pakar.
Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. "Ini tidak adil", seru si ibu
muda. "Sikap anda telah mencuri semua impian saya. Kalau memang tarian saya bagus,
mengapa anda meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit.
Anda seharusnya memuji saya, dan bukan mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya
bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan toko !".
Si pakar menjawab lagi dengan tenang "Tidak …. Tidak, saya rasa saya telah berbuat
dengan benar. ANDA TIDAK HARUS MINUM ANGGUR SATU BAREL UNTUK
MEMBUKTIKAN ANGGUR ITU ENAK. Demikian juga saya. Saya tidak harus
menonton anda 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu saya juga
sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka sejenak saya tinggalkan anda, untuk mengambil
kartu nama saya, dan berharap anda mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi
anda sudah pergi ketika saya keluar. Dan satu hal yang perlu anda camkan, bahwa ANDA
MESTINYA FOKUS PADA IMPIAN ANDA, BUKAN PADA UCAPAN ATAU
TINDAKAN SAYA.

Lalu pujian ? Kamu mengharapkan pujian ? Ah, waktu itu kamu sedang bertumbuh.
PUJIAN ITU SEPERTI PEDANG BERMATA DUA. ADA KALANYA
MEMOTIVASIMU, BISA PULA MELEMAHKANMU. Dan faktanya saya melihat
bahwa sebagian besar PUJIAN YANG DIBERIKAN PADA SAAT SESEORANG
SEDANG BERTUMBUH, HANYA AKAN MEMBUAT DIRINYA PUAS DAN
PERTUMBUHANNYA BERHENTI. SAYA JUSTRU LEBIH SUKA
MENGACUHKANMU, AGAR HAL ITU BISA MELECUTMU BERTUMBUH LEBIH
CEPAT LAGI. Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari keinginan saya sendiri.
"TIDAK PANTAS ANDA MEMINTA PUJIAN DARI ORANG LAIN".
"Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele. Seandainya anda pada waktu itu
tidak menghiraukan apa yang terjadi dan tetap menari, mungkin hari ini anda sudah
menjadi penari kelas dunia. MUNGKIN ANDA SAKIT HATI PADA WAKTU ITU,
TAPI SAKIT HATI ANDA AKAN CEPAT HILANG BEGITU ANDA BERLATIH
KEMBALI. TAPI SAKIT HATI KARENA PENYESALAN ANDA HARI INI TIDAK
AKAN PERNAH BISA HILANG SELAMA-LAMANYA ……..".

Apakah anda pernah bertemu dengan seorang `pencuri impian' ?
Disadari atau tidak, saat ini kita hidup di dalam lingkungan yang sangat negatif. Begitu
kita bangun pagi, mungkin sayup-2 sudah mendengar omelan tetangga sebelah, lalu
berangkat ke kantor naik bus, bertemu dengan beberapa pengamen yang meminta uang
dengan cara paksa. Di kantor, beberapa rekan mungkin mengeluh tentang pekerjaan yang
sangat banyak. Lalu rekan anda yang lain mengeluh juga, tentang gajinya yang kecil, dan
tidak naik-naik sejak tahun lalu.
Itulah lingkungan yang dihadapi sebagian besar dari kita. Dan para `pencuri impian' itu
berada diantara mereka. Mereka mungkin rekan kantor anda, tetangga anda, kolega anda,
atau bahkan istri anda sendiri. Masalahnya, karena kita terlalu sering mendengar hal
negatif setiap saat di sekitar kita, maka ucapan para `pencuri impian' tersebut seolah-2
adalah suatu hal yang dianggap benar, anda yang salah.
`Pencuri impian' tidak bisa dihindari, karena mereka selalu ada di sekitar kita. Mereka
harus dihadapi. Salah satu cara menghadapinya, adalah dengan tidak menghiraukan
apapun yang mereka katakan tentang impian kita. Kita terus saja maju dengan tekad kita
yang kuat. Tapi dalam posisi tertentu, terkadang hal ini tidak bisa kita lakukan. Misalnya
bila para `pencuri impian' tersebut adalah orang yang kedudukannya diatas atau sejajar
dengan kita, misalnya orang tua, istri, saudara, atau kakak. Dalam hal ini, saya juga tidak
menganjurkan anda untuk berdebat dengan mereka tentang hal ini. Sebenarnya mereka
bukannya tidak suka anda mencapai impian anda, tapi mereka tidak tega melihat
perjuangan anda dalam proses mencapai impian tersebut. Tapi mereka mengatakan hal ini
dengan kata jangan, tidak boleh, tidak perlu dan sebagainya.
Anda masih bisa mencapai impian anda dengan cara yang lain, yaitu dengan menyimpan
impian anda seorang diri. Tidak ada orang lain yang perlu tahu impian anda ini. Anda
hanya akan memberitahukan kepada orang-2 terdekat anda ketika anda sudah
mencapainya. Jadi anda hanya menyampaikan goalnya, tapi mereka tidak perlu tahu
prosesnya. Cara ini cukup efektif dalam menjaga impian anda tetap pada jalur yang tepat,
tanpa adanya `gangguan' dari luar. Tapi cara ini membutuhkan kesabaran mental yang
luar biasa, terutama karena sebagai mahluk sosial, kita selalu ingin bercerita kepada
lingkungan sekitar tentang diri kita, hidup kita, dan impian kita.
Coba bayangkan cerita si gadis penari dalam cerita diatas. Bagaimana bila dia tetap
menari, tanpa pernah bertemu dengan si pakar ? mungkin dia telah menjadi penari dunia.
Tapi pertemuannya dengan sang pakar, telah membuat si gadis merasa bahwa si pakar
adalah `pencuri impian'.
Nah, bagaimana dengan anda, cara manakah yang anda gunakan untuk menjaga impian
anda ? Apapun cara yang anda gunakan, fokuslah selalu pada goalnya, jangan pada
prosesnya. Gunakan otak anda ketika sedang mengejarnya, dan gunakan hati anda ketika
sampai di puncak !

Catatan : cerita diatas sangat bagus sekali. Sedikit tambahan dari saya mengenai baris
terakhir dari cerita diatas: penyesalan tidak akan pernah hilang jika si ibu muda tersebut
tidak berubah setelah mendapat feedback dari si pakar tersebut. Tetapi jika ia kemudian
berubah, bahkan mungkin menari lagi, tidak tertutup kemungkinan ia TETAP BISA
SUKSES dan menjadi penari kelas dunia sehingga ia tidak mengalami penyesalan lagi.
Contoh nyata adalah Andre Agassi. Walaupun sudah termasuk petenis tua, tetapi ia satusatunya
petenis dari generasinya yang masih bertahan dan masih sering mendapat gelar
juara. Sementara rekan-rekan generasinya seperti Pete Sampras, Michael Chang, Boris
Becker, dll sudah entah di mana. Jangan jadikan umur sebagai alasan untuk tidak
mencapai impian anda.

No comments:

Post a Comment